Mungkin kehidupanku sangat
berbeda dengan orang lain atau mungkin saja sama tapi aku nggak sadar akan hal
itu. Kenalin namaku Delly, ya Aku adalah seorang mahasiswa salah satu perguruan
tinggi negeri. Aku punya Ayah dan Ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil
atau PNS, aku memiliki dua orang kakak dan satu orang adek. Mungkin cerita ini
berawal dari pertengkaran kecil yang
sering terjadi antara kami bersaudara, makhlum kami berempat adalah anak gadis,
mulai dari bertengkar karena nggak mau saling pinjam meminjam barang juga
karena hal sepele lainnya.
Kakakku
yang paling sulung namanya Septi, yang keduanya namanya Marwa dan adekku yang
paling bungsu namanya Jani. Septi orangnya yang paling nyebelin sedunia, kalo
biasa kita berantem karena hal sepele berapa menit kemudian baikan. Nah kalo
berantem ama Septi masalah nggak bakal kelar-kelar. Kalo berantem ama Marwa sih
separah apa pasti ujung-ujungnya baikan juga jadi nggak usah dag dig dug deh
kalo berantem ama dia.
Jani
adalah adek aku satu-satunya, mungkin dia adalah orang terdekatku paling tau
segalanya tentang aku. Maklum aja aku ama dia dari SD udah bareng terus bahkan
sampai tingkat perkuliahan. Umurnya terpaut satu tahun dengan aku, orang tuaku
memasukkan dia sekolah saat dia umur 5 tahun dan aku 6 tahun. Ya sebenarnya sih
umurnya kecepatan buat masuk sekolah dikarenakan orang tuaku sibuk kerja jadi
nggak ada yang jagain dia di rumah.
Aku
sering merasa keluargaku beda dari yang lainnya. Kenapa beda ? yah masalah
utamanya si Septi yang keras kepala yang menjadi biang kerok di rumah. Pernah ada
suatu kejadian jadi ceritanya Marwa terlibat pertengkaran dengan dia karena hal
sepele. Jadi cerinta Marwa itu punya hutang ama septi Rp4000,- nah karena nggak
punya uang kecil si Marwa bayarnya pakai uang pecahan lima ratusan.
Aku
nggak nyangka juga si Septi marahnya berlebihan karena dikasih uang pecahan. Sesaat
aku pikir itu cuma berantem biasa, dan ternyata nggak petengkaran itu berlanjut
lagi. Tepatnya hari Kamis Septi mau berangkat kuliah