JAM

Sabtu, 08 Desember 2012

......


Mungkin kehidupanku sangat berbeda dengan orang lain atau mungkin saja sama tapi aku nggak sadar akan hal itu. Kenalin namaku Delly, ya Aku adalah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri. Aku punya Ayah dan Ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau PNS, aku memiliki dua orang kakak dan satu orang adek. Mungkin cerita ini berawal  dari pertengkaran kecil yang sering terjadi antara kami bersaudara, makhlum kami berempat adalah anak gadis, mulai dari bertengkar karena nggak mau saling pinjam meminjam barang juga karena hal sepele lainnya.
            Kakakku yang paling sulung namanya Septi, yang keduanya namanya Marwa dan adekku yang paling bungsu namanya Jani. Septi orangnya yang paling nyebelin sedunia, kalo biasa kita berantem karena hal sepele berapa menit kemudian baikan. Nah kalo berantem ama Septi masalah nggak bakal kelar-kelar. Kalo berantem ama Marwa sih separah apa pasti ujung-ujungnya baikan juga jadi nggak usah dag dig dug deh kalo berantem ama dia.
            Jani adalah adek aku satu-satunya, mungkin dia adalah orang terdekatku paling tau segalanya tentang aku. Maklum aja aku ama dia dari SD udah bareng terus bahkan sampai tingkat perkuliahan. Umurnya terpaut satu tahun dengan aku, orang tuaku memasukkan dia sekolah saat dia umur 5 tahun dan aku 6 tahun. Ya sebenarnya sih umurnya kecepatan buat masuk sekolah dikarenakan orang tuaku sibuk kerja jadi nggak ada yang jagain dia di rumah.
            Aku sering merasa keluargaku beda dari yang lainnya. Kenapa beda ? yah masalah utamanya si Septi yang keras kepala yang menjadi biang kerok di rumah. Pernah ada suatu kejadian jadi ceritanya Marwa terlibat pertengkaran dengan dia karena hal sepele. Jadi cerinta Marwa itu punya hutang ama septi Rp4000,- nah karena nggak punya uang kecil si Marwa bayarnya pakai uang pecahan lima ratusan.
            Aku nggak nyangka juga si Septi marahnya berlebihan karena dikasih uang pecahan. Sesaat aku pikir itu cuma berantem biasa, dan ternyata nggak petengkaran itu berlanjut lagi. Tepatnya hari Kamis Septi mau berangkat kuliah